Serba-Serbi Besakih

Serba-Serbi Besakih

Penataran Agung Pura Penataran Agung merupakan pusat dari Pura Agung Besakih. Dalam Raja Purana Besakih, dikatakan b...

Pura Gelap Pura Gelap merupakan tempat berstana Sanghyang Iswara. Nama Pura Gelap diambil bukan karena tempa...

Pura Ulun Kulkul Pura Ulun Kulkul merupakan stana pemujaan Dewa Sang Hyang Mahadewa. Palinggih utama pemujaan Sang Hy...

Pura Batu Madeg Pura Batu Madeg merupakan simbol pemujaan bagi Bhatara Ida Sakti Watu Madeg, manifestasi Sanghyang...

Pura Kidulingkreteg Pura Kidulingkreteg merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Brahma, yang dalam Susunan Dewata Nawa ...

Pura Tirta Pingit Pura Tirta Pingit dipercaya pada zaman dahulu menjadi tempat bertapa Rsi Markandeya saat membuat ko...

Pura Pengubengan Pura Pengubengan merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Sambhu/Sanghyang Naga Taksaka yang diperca...

Pura Peninjoan Pura Peninjoan dahulunya oleh Mpu Kuturan dijadikan sebagai tempat untuk meninjau Pura Agung Besakih...

Pura Tegal Suci Pagenian Pura Tegal Suci Pagenian terletak di Banjar Angsoka Desa Besakih dan merupakan stana Dewa Maheswara....

Pura Pesimpangan Pura Pesimpangan diperkirakan sudah ada sejak jaman Siwa Pasupata. Pura Pesimpangan digunakan s...

Pura Dalem Puri Pura Dalem Puri memvisualkan keberadaan sorga dan neraka sesuai dengan konsep ajaran Hindu Siwa Sidh...

Pura Titi Gonggang Pura Titi Gonggang merupakan tempat berstananya Sanga Hyang Yamadipati. Pura Titi Gonggang seba...

Pura Manik Mas Pura Manik Mas merupakan tempat berstananya Ratu Mas Melilit yang diartikan sebagai pencipta api di ...

Pura Tegal Penangsaran Pura Tegal Penangsaran merupakan pura tempat berstananya Ida Bhatara Sanghyang Jogor Manik. Pura...

Pura Dalem Prajapati Hyangaluh Pura Dalem Prajapati Hyangaluh dikenal juga sebagai Pura Kahyangan Jagat Pengulun Setra Bali, juga i...

Pura Bangun Sakti Pura Bangun Sakti merupakan tempat pemujaan Tuhan sebagai penguasa tanah/zat padat yang menjadi ku...

Pura Goa Raja/Pura Rambut Sedana Pura Goa Raja merupakan stana dari Ida Bhatara Rambut Sedana. Piodalan dilaksanakan pada Buda Wage K...

Pura Merajan Selonding Pura Merajan Selonding merupakan tempat berstananya Ida Dalem yang dipercaya dahulu kala merupakan...

Pura Banua Pura Banua terletak bersebelahan dengan Pura Basukian di kanan jalan menuju Pura Penataran Agung Bes...

Pura Merajan Kanginan Pura Merajan Kanginan merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Manik Angkeran. Lokasi Pura Meraja...

Pura Basukihan Puseh Jagat Pura Basukihan Puseh Jagat merupakan tempat dilaksanakannya penanaman Panca Datu oleh Rsi Markandeya...

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek merupakan tempat berstana Ida Bhatara Mpu Semeru. Pura Catur Lawa...

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande merupakan tempat berstananya Ida Ratu Bagus Pande. Pura ini menggunak...

Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan merupakan tempat berstananya Ida Ratu Bagus Penyarikan, Bhagaw...

Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh merupakan salah satu Pura yang termasuk dalam kelompok Pura Catur Law...

Pura Pemuputan Pura Pemuput merupakan tempat berstananya Ida Sanghyang Pasupati yang terletak di sisi utara Pura...

Penataran Agung

Penataran Agung

Pura Penataran Agung merupakan pusat dari Pura Agung Besakih. Dalam Raja Purana Besakih, dikatakan bahwa Pura Penataran Agung adalah tempat Pasamuaning Bhatara Kabeh atau tempat berkumpulnya para Bhatara-Bhatari.

Palinggih Padma Tiga yang terdapat di Pura Penataran Agung merupakan pura yang paling penting dari semua pura - pura yang ada di Bali. Palinggih ini berfungsi sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa, dalam perwujudan sebagai Sang Hyang Tri Purusa yang merupakan jiwa-jiwa agung di alam semesta ini.

Struktur Palinggih Padma Tiga mempunyai arti tersendiri. Padma yang berada di posisi paling kanan dengan wastra berwarna hitam, merupakan lambang dari Parama Siwa yang berada di luar alam semesta. Beliau berada dalam keadaan Nirguna Brahman yang artinya tanpa sifat, yang artinya manusia tidak mungkin melukiskan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Kuasa. Padma Tiga yang di tengah dengan wastra berwarna putih kuning, merupakan lambang untuk Sada Siwa, yaitu Tuhan dalam keadaan Saguna Brahman yang artinya Tuhan sudah menunjukkan ciri-ciri niskala untuk mencipta kehidupan yang suci dan sejahtera. Putih merupakan lambang kesucian dan kuning lambang kesejahteraan. Padma Tiga yang terletak di sebelah kiri dengan wastra berwarna merah, merupakan simbol Siwa yang melukiskan keberadaan Tuhan sudah dalam keadaan krida sebagai Tri Kona. Dalam hal inilah Tuhan sebagai Siwa bermanifestasi menjadi Tri Murti.

Piodalan dilaksanakan saat Purnama Kadasa, Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Pura ini diempon oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Gelap

Pura Gelap

Pura Gelap merupakan tempat berstana Sanghyang Iswara. Nama Pura Gelap diambil bukan karena tempat tersebut gelap tanpa cahaya atau berada pada sebuah goa, tetapi justru sebaliknya, berada di alam terbuka yang penuh sinar.

Kata gelap sendiri berasal dari bahasa Kawi yaitu “klap” yang artinya petir atau kilat, sumber sinar dan energi yang menyinari seluruh alam semesta. Pura Gelap juga dinyatakan sebagai penegak dan pemelihara kesucian ''kependitaan''.

Pura Gelap merupakan lambang dari pusat sinar Bhuana Agung. Berkat adanya sinar, semua kekuatan unsur-unsur di alam semesta ini dapat berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup.

Piodalan dilaksanakan pada Soma Kliwon Wariga. Aci yang dilaksanakan antara lain Aci Pengenteg Jagat, Caru Caru Penyaag, dan Tilem Sasih Kanem. Pura Gelap diempon oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Pura Ulun Kulkul

Pura Ulun Kulkul

Pura Ulun Kulkul merupakan stana pemujaan Dewa Sang Hyang Mahadewa. Palinggih utama pemujaan Sang Hyang Mahadewa adalah Gedong Sari. Palinggih ini berbentuk segi empat beratap ijuk agak meruncing keras. Palinggih ini letaknya di sisi tenggara dalam areal Ulun Kulkul dan diapit oleh Palinggih Pepelik. Pura Ulun Kulkul memiliki makna dan fungsi penting dalam tradisi agama Hindu Bali.

"Ulun Kulkul" secara harfiah berarti "tempat lonceng". Pura ini menjadi tempat penyimpanan dan penggunaan kulkul, yang digunakan untuk mengumumkan waktu persembahyangan, menginformasikan tanda-tanda dalam upacara, dan mengkomunikasikan pesan-pesan penting dalam masyarakat Hindu Bali. Piodalan dilaksanakan pada Saniscara Kuningan. Aci berupa upacara Pangurip Gumi dan Ngebekang. Ngebekang dimaksudkan untuk memohon agar semua tanam-tanaman baik di sawah maupun di ladang menjadi subur. Pura ini diempon oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Pura Batu Madeg

Pura Batu Madeg

Pura Batu Madeg merupakan simbol pemujaan bagi Bhatara Ida Sakti Watu Madeg, manifestasi Sanghyang Wisnu dalam sistem pemujaaan Paksa Siwa Pasupata.

Di Pura Batu Madeg ini terdapat batu yang tegak atau disebut Batu Madeg. Piodalan dilaksanakan pada Soma Umanis Tolu. Aci yang dilaksanakan antara lain Ngusaba Warigadean, Benaung Bayu, Ngebekang, dan Purnama Sasih Karo.

Upacara Benaung Bayu bertujuan untuk mengisi atau menguatkan tenaga semua makhluk hidup. Jika diartikan secara harfiah, Benaung Bayu berasal dari kata Benaung dan Bayu. Benaung berasal dari kata ''Naung'' yang dalam bahasa Bali artinya mengisi atau menambahkan. Sementara itu ''Bayu'' dalam bahasa Bali artinya tenaga. Pura Batu Madeg diempon oleh Kabupaten Bangli.

Pura Kidulingkreteg

Pura Kidulingkreteg

Pura Kidulingkreteg merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Brahma, yang dalam Susunan Dewata Nawa Sanga berstana di arah selatan. Pemujaan Dewa Brahma di Pura Kidulingkreteg disimbolkan dalam Pelinggih Meru Tumpang Sebelas. Piodalan dilaksanakan pada setiap Anggara Kliwon Prangbakat. Aci Panyeeb Brahma di Pura Kiduling Kreteg dilangsungkan setiap Purnama Sasih Kanem.

Upacara Penyeeb Brahma bertujuan untuk memohon agar api yang berada di perut bumi benar-benar memberi energi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup penghuni bumi. Aci Penyeeb Brahma merupakan permohonan kepada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, agar panas yang ada di perut bumi yang disebut Kurma Agni, eksis atau hadir secara teratur sesuai dengan kebutuhan hidup tumbuh-tumbuhan. Pura ini diempon oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Pura Tirta Pingit

Pura Tirta Pingit

Pura Tirta Pingit dipercaya pada zaman dahulu menjadi tempat bertapa Rsi Markandeya saat membuat konsep Pura Agung Besakih yang kini konsepnya dikenal dengan konsep Asta Dala. Asta Dala dapat dianalogikan seperti kelopak bunga teratai, dimana bagian sarinya adalah Padma Tiga (Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa).

Pura Tirta Pingit dipercaya sebagai pura tempat berstananya Sang Hyang Dewi Gangga. Pura ini merupakan pura tempat untuk melukat (membersihkan diri) dari segala jenis keletehan atau kesialan.

Piodalan Pura Tirta Pingit dilaksanakan tepat pada rahina Buda Wage Kelawu.

Upacara Aci dilaksanakan pada Purnama Sasih Kadasa, Caru Penyaag, dan Tilem Sasih Kanem. Pura Tirta Pingit diempon oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Pura Pengubengan

Pura Pengubengan

Pura Pengubengan merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Sambhu/Sanghyang Naga Taksaka yang dipercaya sebagai penguasa alam atas. Naga Taksaka adalah bagian dari Naga Tiga yang memiliki istana di kompleks Pura Agung Besakih.

Selain Naga Taksaka, bagian Naga Tiga lainnya yakni Sang Hyang Naga Basuki yang dipercaya berstana di Pura Basukian dan Sang Hyang Naga Ananta Boga yang berstana di Pura Bangun Sakti. Piodalan dilaksanakan pada Buda Cemeng Klawu. Aci berupa upacara Bhumi Sudha dilaksanakan pada Tilem Kanem yang memiliki makna melakukan pembersihan alam semesta beserta isinya. Pura ini diempon oleh Pemerintah Kota Denpasar.

Pura Peninjoan

Pura Peninjoan

Pura Peninjoan dahulunya oleh Mpu Kuturan dijadikan sebagai tempat untuk meninjau Pura Agung Besakih guna memperluas bangunan pura, dan menatanya kembali.

Pura Peninjoan difungsikan sebagai tempat pemujaan dan berstananya Mpu Kuturan. Ajaran-ajaran Mpu Kuturan memuat tentang tata cara membangun pura, membuat palinggih meru, kahyangan tiga, Asta Kosala Kosali sampai saat ini masih diterapkan oleh segenap lapisan masyarakat Hindu.

Dari Pura Peninjoan, semua palinggih di Pura Penataran Agung dapat dilihat dengan jelas, demikian pula pantai dan daratan pulau Bali di sisi selatan.

Piodalan dilaksanakan pada Whraspati Wage Tolu. Aci dilaksanakan setiap Purnama Sasih Kadasa. Pura Peninjoan ini diempon oleh Pemerintah Kabupaten Bangli.

Pura Tegal Suci Pagenian

Pura Tegal Suci Pagenian

Pura Tegal Suci Pagenian terletak di Banjar Angsoka Desa Besakih dan merupakan stana Dewa Maheswara. Pura ini sebagai sumber kesejahteraan & kemakmuran, merupakan tempat pemujaan kepada Dewi Laksmi, Dewi kemakmuran dan keberuntungan. Jika dikaitkan dengan tubuh manusia (bhuana alit/mikrokosmos), Dewa Maheswara menempati organ sangat vital yaitu pada paru-paru.

Paru-paru merupakan penghubung utama antara tubuh (bhuana alit) dengan alam semesta raya (bhuana agung/makrokosmos). Prana (energi kehidupan) melalui nafas yang terdiri atas unsur angin/bayu, api/agni/teja, dan air/apah, inilah yang menjadikan manusia (mikrokosmos) dapat hidup di alam semesta (makrokosmos). Piodalan dilaksanakan setiap Usaba Sasih Karo, Sukra Paing Gumbreg yang berlangsung hanya satu malam, langsung masineb.

Pura Pesimpangan

Pura Pesimpangan

Pura Pesimpangan diperkirakan sudah ada sejak jaman Siwa Pasupata.

Pura Pesimpangan digunakan sebagai tempat persinggahan saat Ida Bhatara lunga/selesai melasti.

Upacara Melasti merupakan simbol dari perjalanan para dewa, manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa, di Besakih umumnya dilaksanakan melasti ke Pura Klotok , Tegal Suci , dan Toya Sah . Saat kembali ke Pura Agung Besakih atau ke Penataran Agung Besakih , iring-iringan Melasti itu tidak langsung menuju Pura Besakih . Iring-iringan melasti berhenti selama beberapa jam lamanya di Pura Pesimpangan .

Piodalan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Julungwangi. Aci dilaksanakan pada Tilem Sasih Kanem dan Purnama Sasih Kadasa. Pura Pesimpangan diempon oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Pura Dalem Puri

Pura Dalem Puri

Pura Dalem Puri memvisualkan keberadaan sorga dan neraka sesuai dengan konsep ajaran Hindu Siwa Sidhanta. Lontar Padma Bhuwana menjelaskan tentang awal mula adanya Pulau Bali dalam usana yang menjadi dasar pemujaan dan tempat suci parahyangan di Bali.

Aci dilaksanakan pada Usabha Pitra, Pinanggal Ganjil nemu Kajeng Sasih Kawulu, Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem, Purnama Sasih Kadasa. Piodalan dilaksanakan pada Buda Kliwon Ugu. Pura ini diempon oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Titi Gonggang

Pura Titi Gonggang

Pura Titi Gonggang merupakan tempat berstananya Sanga Hyang Yamadipati.

Pura Titi Gonggang sebagai “garis batas” dunia neraka dengan lapisan alam rohani di atasnya, Pura Titi Gonggang ini juga identik sebagai jembatan penentu bagi roh di alam bawah menuju swah loka.

Piodalan dilaksanaakan pada Saniscara Pahing Langkir. Pengempon Pura Titi Gonggang adalah Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Manik Mas

Pura Manik Mas

Pura Manik Mas merupakan tempat berstananya Ratu Mas Melilit yang diartikan sebagai pencipta api di perut bumi (magma) yang maha besar. Keyakinan agama Hindu mengungkapkan bahwa selain matahari yang berada di langit, energi yang berada di dalam perut bumi juga merupakan sumber energi kehidupan bagi semua makhluk hidup dan kehidupan. Dua sumber energi ciptaan Tuhan ini bekerja sama untuk memberikan energi kehidupan bagi alam. Mitologi Hindu mengungkap api magma itu dilukiskan berbentuk kura-kura raksasa. Karena itu disebut Badawang Nala.

Secara Sansekerta, kata ''Badawang'' artinya kura-kura besar dan kata ''Nala'' artinya api. Api magma yang dililit oleh kulit bumi (zat padat/tanah) dan zat cair disimbolkan dalam bentuk kura-kura besar yang dililit oleh dua ekor naga. Naga itu bernama Naga Basuki yaitu dewanya air, penjelmaan dari Dewa Wisnu dan satu lagi bernama Naga Ananta Bhoga yaitu dewanya tanah, penjelmaan dari Dewa Brahma. Bersumber dari tanahlah tercipta berbagai macam tumbuh-tumbuhan, bahan makanan bagi hewan dan manusia. Pemujaan Tuhan sebagai pencipta magma memberikan manusia pengetahuan bahwa dalam ajaran Hindu kemahakuasaan Tuhan itu ada di mana-mana, termasuk di magma pun ada karena kemahakuasaan Tuhan.

Pemujaan Tuhan sebagai pencipta magma yang dililit oleh dua ekor naga juga memberikan pengetahuan bahwa keadaan bumi kita antara satu lapisan dengan lapisan yang lainnya saling terpadu. Keterpaduan alam itulah menciptakan kesuburan untuk kehidupan semua makhluk hidup dan seluruh isi alam ini. Piodalan dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Wariga. Upacara Aci dilaksanakan setiap Purnamaning Kadasa dan Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem. Pura ini diempon oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Pura Tegal Penangsaran

Pura Tegal Penangsaran

Pura Tegal Penangsaran merupakan pura tempat berstananya Ida Bhatara Sanghyang Jogor Manik.

Pura Tegal Penangsaran merupakan tempat diadilinya para roh, dalam Lontar Atma Prasangsa dijelaskan pula bahwa Pura Tegal Penangsaran ini disediakan bagi atma yang penuh dosa karena perbuatannya yang selalu membuat orang lain sengsara/panas hati.

Tempat ini sebagai simbol neraka, terdapat palinggih dinamakan palinggih Tegal Penangsaran, di belakang palinggih itu terdapat pohon besar yang disebut Taru Curiga yang merupakan simbol dari pohon berbuah senjata tajam yang tumbuh di neraka.

Piodalan dilaksanakan pada Buda Kliwon Wuku Ugu, setiap sasih kapitu pinanggal 1, 3 atau 5 diselenggarakan upakara Yadnya Ngusaba Kapitu.

Pura Dalem Prajapati Hyangaluh

Pura Dalem Prajapati Hyangaluh

Pura Dalem Prajapati Hyangaluh dikenal juga sebagai Pura Kahyangan Jagat Pengulun Setra Bali, juga identik dikenal dengan nama lain yaitu Ida Ratu Ayu dimana kata Hyang berarti Yang Suci dan Aluh diambil dari kata Galuh yang artinya wanita cantik atau ayu. Pura ini merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Ratu Ayu.

Pura ini memiliki keunikan fungsi dalam menjembatani sradha/kepercayaan umat terhadap para leluhur/ kawitannya. Piodalan di Pura Hyang Aluh dilaksanakan setiap Anggara Kliwon Prangbakat. Aci dilaksanakan melalui Caru Penyaag, yang dilangsungkan tepat pada Tilem Sasih Kanem dan Purnama Sasih Kadasa. Pura Dalem Prajapati Hyangaluh diempon oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Pura Bangun Sakti

Pura Bangun Sakti

Pura Bangun Sakti merupakan tempat pemujaan Tuhan sebagai penguasa tanah/zat padat yang menjadi kulit bumi ini. Tuhan dipuja dengan sebutan Sang Hyang Ananta Bhoga. Kata Sang Hyang artinya beliau yang suci, Ananta artinya tidak habis-habis, sedangkan Bhoga artinya makanan.

Sang Hyang Ananta Bhoga berarti beliau yang suci sebagai sumber makanan yang tidak habis-habisnya. Di Pura Bangun Sakti terdapat dua bangunan utama yang berbentuk Gedong Simpen dan Palinggih Dasar Sapta Patala. Gedong Simpen adalah bangunan suci atau palinggih yang bertiang empat beratap ijuk. Palinggih dasar Sapta Patala berbentuk bebaturan dimana pada bagian atasnya distanakan patung Naga Ananta Bhoga yang juga disebut Sapta Patala.

Menurut pengertian sastra suci Hindu, tanah kulit bumi ini terdiri atas tujuh lapisan yang disebut Sapta Patala, yaitu tujuh lapisan bumi ke bawah. Tujuh lapisan langit ke atas disebut sebagai Sapta Loka. Pura Bangun Sakti ini merupakan hulu dari semua Palinggih Sapta Patala di berbagai pura yang ada di seluruh Bali. Pelinggih Sapta Patala umumnya dibangun di pura keluarga maupun pura-pura umum di Bali. Hal ini untuk mengingatkan umat Hindu agar selalu menjaga kelestarian tanah sebagai kulit bumi.

Aci dilaksanakan setiap Wangun Urip, Usaba Posya, Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem, dan Purnama Sasih Kadasa. Piodalan dilaksanakan pada Buda Pon Watugunung dan Pinanggal Ganjil Sasih Jesta. Pura Bangun Sakti diempon oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Pura Goa Raja/Pura Rambut Sedana

Pura Goa Raja/Pura Rambut Sedana

Pura Goa Raja merupakan stana dari Ida Bhatara Rambut Sedana. Piodalan dilaksanakan pada Buda Wage Klawu atau Buda Cemeng Klawu, dan Purnama Kasa. Aci yang dilaksanakan antara lain Caru Penyaag, Tilem Sasih Kanem.

Pura Merajan Selonding

Pura Merajan Selonding

Pura Merajan Selonding merupakan tempat berstananya Ida Dalem yang dipercaya dahulu kala merupakan Pura Merajan dari Dalem Kesari Warmadewa.

Sesuai dengan keyakinan Umat Hindu Bali, Ida Dalem Kesari Warmadewa diperkirakan pernah mempunyai istana di Besakih dengan nama Bumi Kuripan.

Piodalan dilaksanakan pada Wraspati Kliwon Warigadean dan Saniscara Umanis Watugunung. Pura Merajan Selonding diempon oleh Pemerintah Kota Denpasar.

Pura Banua

Pura Banua

Pura Banua terletak bersebelahan dengan Pura Basukian di kanan jalan menuju Pura Penataran Agung Besakih. Kata ”Banua” ini dalam Bahasa Bali Kuno berarti desa menurut pengertian saat ini. Banua dalam pengertian yang lebih luas adalah suatu wilayah pemukiman, dimana seluruh warganya bergotong-royong membina kerja sama dalam membangun dan memelihara kesejahteraan hidup bersama secara produktif dan hemat. Palinggih atau bangunan suci yang paling utama di pura ini adalah sebuah palinggih berbentuk Gedong sebagai stana pemujaan Bathari Shri sakti dari Dewa Wisnu (Dewa Kemakmuran).

Piodalan dilaksanakan pada Sukra Umanis Kelawu. Aci dilaksanakan setiap Usaba Buluh, Usaba Ngeed, Ngebekang, Purnama Sasih Kadasa, Caru Penyaag, dan Tilem Sasih Kanem. Pemujaan Bathari Shri selain melalui media Gedong juga dilakukan dengan media Dewa Nini yang disimbolkan dengan seikat padi. Hal ini mengandung makna agar ide-ide dan gagasan-gagasan terwujud sehingga membawa manfaat bagi kehidupan manusia dan semua makhluk yang ada. Dewa Nini berstana di bagian hulu dari jineng, yang merupakan media penghormatan kepada Bathari Shri sebagai Pradana (energi feminim).

Pradana sendiri adalah lambang wujud material sebagai wadah dari Purusa (energi maskulin). Disini para umat mengucapkan doa spiritual agar mampu mengelola kekayaan alam ciptaan Tuhan ini secara produktif dan efisien, serta menghilangkan sikap rakus yang berlebihan dalam diri manusia. Pura ini diempon oleh Kabupaten Buleleng.

Pura Merajan Kanginan

Pura Merajan Kanginan

Pura Merajan Kanginan merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Manik Angkeran. Lokasi Pura Merajan Kanginan terletak di sebelah timur Pura Banua .

Piodalan di Pura Merajan Kanginan dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Krulut, Saniscara Kliwon Landep, dan Sukra Kliwon Sungsang.

Aci dilaksanakan saat Ngebekang Purnamaning Sasih Karo, Caru Penyaag, Tilem Sasih Kanem, dan Purnama Sasih Kanem. Pura Merajan Kanginan diempon oleh Kabupaten Buleleng.

Pura Basukihan Puseh Jagat

Pura Basukihan Puseh Jagat

Pura Basukihan Puseh Jagat merupakan tempat dilaksanakannya penanaman Panca Datu oleh Rsi Markandeya dan tempat berstananya Ida Bhatara Ista Dewata. Menurut perkiraan para sulinggih, pura ini merupakan tempat Danghyang Markandeya menanam Pedagingan Panca Datu (lima jenis logam dengan kelengkapan upakaranya).

Di Bali umat Hindu mengenal istilah Kahyangan tiga yaitu Pura Puseh, Pura Desa (Bale Agung) dan Pura Dalem. Pura Basukihan merupakan Pura Puseh Jagat, Pura Penataran Agung merupakan Pura Desa (Bale Agung) Jagat dan Pura Dalem Puri merupakan Pura Dalem Jagat. Hari piodalannya jatuh pada hari Buda Wage Kelawu atau Budha Cemeng Klawu yang dipimpin oleh pemangku Jro Pinda dengan pengempon dari Kabupaten Tabanan.

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek merupakan tempat berstana Ida Bhatara Mpu Semeru.

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek ini disimbolkan dengan warna putih sebagai stana dari Ida Bhatara Iswara, dan terletak di sebelah timur Pura Penataran Agung .

Piodalan dilaksanakan pada Purnama Sasih Kawolu dan dilaksanakan pujawali saat Purnama Sasih Kadasa, saat Karya Ida Bhatara Turun Kabeh.

Selain piodalan, adapun upacara Aci yang rutin dilakukan yaitu Aci Usaba Pasek, Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem, dan Purnama Sasih Kadasa. Pura Catur Lawa Ida Ratu Pasek diempon oleh Pemerintah Provinsi Bali. 

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande

Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande merupakan tempat berstananya Ida Ratu Bagus Pande. Pura ini menggunakan wastra warna merah dan merupakan penanggungjawab di Pura Kidulingkreteg. Pura ini berfungsi sebagai tempat memohon kelancaran dalam menata segala peralatan yang terbuat dari benda logam dan peralatan lainnya pada saat upacara/piodalan yang dilaksanakan di Pura Agung Besakih.

Aci yang ada di Pura Catur Lawa Ida Ratu Pande diadakan pada saat Caru Penyaag, Tilem Sasih Kanem, Purnama Sasih Kadasa. Piodalan dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Landep. Pangempon Pura ini adalah Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan

Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan

Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan merupakan tempat berstananya Ida Ratu Bagus Penyarikan, Bhagawan Penyarikan yang biasanya dikenal sebagai pemberi kesejukan melalui wejangannya.

Beliau juga sebagai pencetus arsitektur tempat suci di Bali, seperti Asta Kosali dan Asta Bumi yang sebagaimana disebutkan dalam Tri Purusa. Hal ini ditulis dengan Bhagawan Wiswakarma. Isi dari tulisan ini menyangkut tentang arsitektur pembuatan Pura atau Sanggah/Pamerajan.

Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan ini termasuk dalam kelompok Catur Lawa. Pura Catur Lawa Penyarikan menggunakan wastra warna kuning yang merupakan penanggungjawab di Pura Ulun Kulkul . Fungsi dari Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan ini adalah untuk memohon segala persyaratan dalam penyediaan administrasi upacara dapat berjalan dengan lancar.

Aci dilaksanakan pada Tilem Sasih Kanem, Purnama Sasih Kadasa, piodalan dilaksanakan pada Anggara Kliwon Prangbakat. Pangempon dari Pura Catur Lawa Ida Ratu Penyarikan adalah Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh

Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh

Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh merupakan salah satu Pura yang termasuk dalam kelompok Pura Catur Lawa. Pura ini menggunakan wastra berwarna hitam sebagai penanggungjawab Pura Batu Madeg. Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Ratu Dukuh, dipercaya sebagai tempat untuk memohon kelancaran berbagai keperluan sandang pangan, baik yang sakral maupun yang biasa dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan ritual dan spiritual di Pura Besakih.

Pura ini memiliki arsitektur tradisional Bali yang indah dan terdiri dari beberapa tingkatan atau mandala. Tempat suci utama di Pura ini adalah Meru Tumpang 5. Aci dilaksanakan pada saat Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem dan Piodalan jatuh pada Purnama Sasih Kapat, Anggara Kliwon Julungwangi, Sukra Kliwon Sungsang, Purnama Sasih Kalima, dan Purnama Sasih Kadasa. Pangempon Pura iini adalah Pemerintah Provinsi Bali.

Pura Pemuputan

Pura Pemuputan

Pura Pemuput merupakan tempat berstananya Ida Sanghyang Pasupati yang terletak di sisi utara Pura Luhur Besakih , tepatnya di belakang Pura Batu Madeg . Pura Pemuput ini di-empon oleh Semeton Pande. Piodalan dilaksanakan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Landep, Purnama Sasih Kedasa, yang dipimpin oleh Jro Mangku Gede Karya.

Selain itu, upacara Aci yang rutin dilakukan yaitu Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem, dan Purnama Sasih Kedasa. Dalam Area Pura Pemuput tidak banyak terdapat struktur pura yang dapat dilihat. Di bagian utama mandala pura, hanya berisikan satu pelinggih yang dihiasi dengan wastra berwarna merah.

Fungsi Pura Pemuput yaitu untuk nunas/ memohon tirta atau air suci dalam rangka menyelesaikan atau pemuput suatu karya.