cover

Pura Bangun Sakti

Pura Bangun Sakti merupakan tempat pemujaan Tuhan sebagai penguasa tanah/zat padat yang menjadi kulit bumi ini. Tuhan dipuja dengan sebutan Sang Hyang Ananta Bhoga. Kata Sang Hyang artinya beliau yang suci, Ananta artinya tidak habis-habis, sedangkan Bhoga artinya makanan.

Sang Hyang Ananta Bhoga berarti beliau yang suci sebagai sumber makanan yang tidak habis-habisnya. Di Pura Bangun Sakti terdapat dua bangunan utama yang berbentuk Gedong Simpen dan Palinggih Dasar Sapta Patala. Gedong Simpen adalah bangunan suci atau palinggih yang bertiang empat beratap ijuk. Palinggih dasar Sapta Patala berbentuk bebaturan dimana pada bagian atasnya distanakan patung Naga Ananta Bhoga yang juga disebut Sapta Patala.

Menurut pengertian sastra suci Hindu, tanah kulit bumi ini terdiri atas tujuh lapisan yang disebut Sapta Patala, yaitu tujuh lapisan bumi ke bawah. Tujuh lapisan langit ke atas disebut sebagai Sapta Loka. Pura Bangun Sakti ini merupakan hulu dari semua Palinggih Sapta Patala di berbagai pura yang ada di seluruh Bali. Pelinggih Sapta Patala umumnya dibangun di pura keluarga maupun pura-pura umum di Bali. Hal ini untuk mengingatkan umat Hindu agar selalu menjaga kelestarian tanah sebagai kulit bumi.

Aci dilaksanakan setiap Wangun Urip, Usaba Posya, Caru Penyaag Tilem Sasih Kanem, dan Purnama Sasih Kadasa. Piodalan dilaksanakan pada Buda Pon Watugunung dan Pinanggal Ganjil Sasih Jesta. Pura Bangun Sakti diempon oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.

gallery-img
gallery-img
gallery-img
gallery-img
gallery-img
gallery-img